Selasa, 05 Mei 2015

Penuntut Ilmu di Rumah Belajar Bhinneka



Kali ini saya ingin memamerkan para mungil yang belajar di rumah saya. Melihat kemauan belajar mereka yang luarbiasa, pada akhir 2013 saya mendirikan sebuah rumah belajar bernama Bhinneka Ilmu atas dasar permintaan anak-anak di sekitar saya. Saya tidak menetapkan tarif sama sekali untuk mereka, saya sadar betul ini kawasan pedesaan yang rata-rata dihuni keluarga dari ekonomi menengah ke bawah. Meski begitu mereka adalah keluarga baru yang memberikan saya banyak pelajaran berharga, khususnya terkait kehidupan. Mereka menyadarkan saya arti keikhlasan, kesabaran, kekuatan, tekad, pentingnya pendidikan, dan banyak lagi. Yang saya salut dari mereka adalah, tidak peduli hujan atau mati lampu, mereka tetapi datang ke rumah saya. Ketika beranjak dewasa nanti, semoga mereka tetap bersemangat menuntut ilmu sampai kapanpun.

Ini foto sebagian para mungil yang masuk sore terdiri dari kelas 3-5 sekolah dasar. 

Fotonya gelap karena memang sedang mati lampu tapi tetap saja ada yang datang untuk belajar di rumah Bhinneka. Kami tetap belajar meski dengan bantuan lilin-lilin kecil.

Saya tidak hanya mengajarkan pada mereka tentang pengetahuan umum dan wajib, tetapi juga mengajar ketrampilan diantaranya meronce, kreasi kain flannel, ekperimen bawang, dll. Tujuan saya adalah supaya mereka terlatih untuk kreatif dan inovatif. Inshaa Allah akan saya ceritakan lagi nanti :).
 

MY FINAL EXAM at KRESNA and GLOBAL ENGLISH



Sebelumnya aku kasih tahu dulu bagi yang belum tahu, Kresna dan Global English adalah lembaga kursusan di Pare tepatnya di desa Tulungrejo yang sering disebut sebagai kampung inggris. Aku ngambil program toefl di Kresna dan Listening for toefl di GE. Di setiap akhir program ada yang namanya ujian atau final exam untuk mengukur progres kita setelah belajar beberapa waktu di sana. Langsung saja yuk.
Pertama, final exam di Kresna, dilaksanakan setiap hari rabu-jumat dimulai pada minggu kedua jadi ada 9 kali ujian/skoring. Dari 9 kali ujian kita bisa milih salah satu ujian dengan nilai terbaik untuk diabadikan pada sertifikat. Alhamdulillah, skorku tembus 500 tepatnya 507. Seneng banget deh, akhirnya target tercapai. Meski begitu, aku tetap berusaha meningkatkan lagi skorku setinggi-tingginya. 600! Amiin!.
Kedua, final exam di Global English. Di akhir program ada ujian sebanyak 2 kali. Soal yang diujikan hanya Listening dan Alhamdulillah skor ujian pertama 530, tapi skor ujian kedua 470. Sepertinya bobot soalnya memang lebih sulit yang kedua, hehe.
Karena target sudah terpenuhi, skrg belajar toefl cukup banyakin praktik di rumah. Bukan berarti aku stop belajar di sini, tiba-tiba aja aku pengen belajar selain toefl. Dan akhirnya aku memutuskan ngambil program Translation dan Writing. Gimana serunya akan aku ceritakan nanti ya ^^.