Selasa, 20 November 2012

This is it !!! Antologiku yang ke 4. Aku cenderung membanggakannya karena tema ceritanya inspiratif, sesuai minatku.
Berikut secuil yang kuambil dari ceritaku yang tergabung dalam Antologi ONE MONTH OF THE YEAR, judulnya TRAUMA LAGU GUGUR BUNGA.



Diawali alunan instrumental lagu Gugur Bunga, lalu gambar-gambar itu bergantian membentang di tembok. Aku menutup mulutku dengan telapak tangan, seketika kedua mataku nanar. Gambar-gambar itu tidak seharusnya dikonsumsi anak-anak!. Aku menggeser pandangan pada siswa-siswi yang duduk di atas karpet, meski tak terlalu jelas tapi aku tahu beberapa mulai meremas kedua lengannya.
Kebebasan masa depan hampir terbelenggu oleh diktator masa lalu. Manakala anak yang belum konkret pemikirannya diperlihatkan secara bertubi-tubi peristiwa bengis dan mengerikan jaman penjajahan. Tujuannya memang untuk menanamkan pentingnya kemerdekaan Indonesia, tetapi anak-anak itu masih terlalu polos untuk memaknai visualisasi tersebut. Yang teringat hanya pembantaian dan darah yang tumpah ruah, video tersebut berhasil membuat mereka ketakutan higga sulit tidur. Lagu Gugur Bunga yang menjadi pengiring film dokumenter tersebut layaknya deathbell, menyayat syaraf demi syaraf otak ketika lagu itu mulai melantun. Lagu yang seharusnya dirasakan, dihayati, direnungkan secara hikmat. Kini bagi beberapa anak, lagu tersebut menjadi momok yang menakutkan.
Aku semakin menajamkan pandangan. Drama apa yang kulihat di tempat ini? Suasana nampak mencekam. Rasa takut dengan cepat melilit jiwa malaikat-malaikat kecilku. Sebagian menelungkup, gemetar dan berkeringat. Sebagian lagi nampak terpaku sambil menyaksikan pemutaran film dokumenter pra merdeka dengan saksama, namun tidak ada yang terbias dari kedua matanya. Ya, kosong! yang kulihat adalah tatapan kosong dan hampa seolah sudah mati rasa. Ohh, tidak! mereka harus diselamatkan!.
Aku beranjak dari tempat dudukku, menatap tajam sambil berjalan cepat menuju operator pemutaran film.
Tatapan aneh menyambutku, Dika mengernyit dan bertanya “Ada apa?”
Tanpa menjawabnya, jariku langsung menggerakkan mouse untuk menekan tombol stop pada layar laptop yang terhubung dengan LCD Proyektor.  “Untuk kali ini saja, biarkan berjalan sesuai caraku,” kataku dengan wajah serius.

Xie xie for all who always support me....^^


Tidak ada komentar:

Posting Komentar